Bawaslu Luwu Timur Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pilkada 2020 di Warkop Punggawa

  • Whatsapp

Malili_ Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Dalam Rangka Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur Tahun 2020 di warkop punggawa, Senin 24 Agustus 2020.

Kegiatan dihadiri, Forum Kerukunan Umat Beraga (FKUB) Luwu Timur, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Luwu Timur Guntur Hafid, S.Pd.

Pemateri/Narasumber, Pimpinan Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan (Drs. Saiful Jihad, S.Ag.,M.Ag dan Amrayadi, S.H), Drs. H. Ardias Bara selaku Ketua FKUB.

Asisten Pemerintahan Setda Kab. Luwu Timur Drs. Dohri As’ari yang mewakili Bupati Luwu Timur sekaligus membuka acara mengungkapkan, Pemerintah juga bertanggung jawab untuk memaksimalkan partisipasi masyarakat sehingga kita berharap kepada tokoh agama untuk menyampaikan kepada umatnya masing-masing terkait pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati Luwu Timur. Dirinya pun mengapresiasi dan merasa terbantu dengan terselenggaranya kegiatan ini.

Rachman Atja berharap tokoh agama dapat membawa kesejukan, kedamaian di Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur tahun 2020.

“Kami sadar betul bahwa peran umat beragama sangat strategis untuk suksesnya Pilkada di Luwu Timur. Oleh karena itu kita ingin melibatkan seluruh tokoh agama demi suksesnya Pilkada ini,” harapnya.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan menyodorkan draft kerja sama antara Bawaslu dan tokoh agama dalam rangka melakukan pengawasan partisipatif pada pilkada 2020.

Tokoh agama merupakan perekat sekaligus penjaga umat. Oleh karena itu mereka mempunyai peran strategis sehingga sangat perlu pelibatan seluruh tokoh agama dalam mengawal Pilkada di Luwu Timur. Merekalah yang selama ini menjaga nilai-nilai moral, nilai-nilai agama, dan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.

Pilkada yang akan dilaksanakan bukan hanya berupa ceremony demokrasi, bukan hanya mengajak umat untuk mencoblos tapi bagaimana kita bisa mewujudkan substansi demokrasi yang mana keterlibatan rakyat tidak diintimidasi dalam memilih pemimpinnya.

Untuk mewujudkan itu semua maka Pilkada tidak bisa hanya menunggu hasil tanpa melakukan proses demokrasi yang sehat. Karena hasil yang sehat lahir dari proses yang sehat.

Proses yang sehat itu baik dalam hal penyelenggaraannya maupun penyelenggaranya, termasuk umat, ikut menentukan pilihannya dengan baik. Mari bersama mencegah hal-hal yang dapat merusak demokrasi kita.

Drs. H. Ardias Bara ketua FKUB Luwu Timur berharap tokoh agama dapat bersinergi dengan semua pihak sesuai dengan kemampuan yang ada dengan memperhatikan etika berorganisasi, beragama dan berbudaya.
Liputan : kehumasan bawaslu
Editor. : redaksi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *