Menyapa Desa di Tomoni, Budiman: “Kita Tak Kekurangan Anak Muda, Bonus Demografi Peluang sekaligus Tantangan”

  • Whatsapp

Tomoni_ Hari ke dua Husler-Budiman Menyapa Desa, Calon Wakil Bupati Luwu Timur nomor urut satu mengunjungi Desa Bayondo, Bangun Karya dan Sumber Alam dan Desa Beringin Jaya serta Kelurahan Tomoni. Kamis 29 Oktober 2020.

H. Budiman yang di dampingi oleh Anggota DPRD Lutim Wahidin Wahid mendapat kesempatan menyapa warga di Desa Bayondo di rumah ibu Eci, yang menjadi lokasi berlangsungnya Kampanye Dialogis Husler-Budiman Menyapa Desa.

Di lokasi tersebut nampak lebih dari separuh peserta adalah anak muda. Dari beberapa lokasi dialog yang di kunjunginya, Budiman melihat hal berbeda pada pilkada kali ini. Ia melihat bahwa partisipasi anak muda pada proses politik Luwu Timur kali ini sangat tinggi.

“Saya lihat di sini banyak anak milenial, bukan hanya di sini, dari beberapa tempat dialog yang saya datangi pasti ada anak mudanya. Relawan milenial Husler-Budiman juga ada di semua Kecamatan, Ini artinya Luwu Timur tidak akan kekurangan anak muda untuk melanjutkan pembangunan di Luwu Timur,” ujar H. Budiman.

Begitu juga pada kesempatan lain di Desa Bangun Karya, Budiman mengungkapkan, sesuai data Bappenas tahun 2020 menunjukkan sekitar 10 sampai 20 tahun kedepan (2030-2040), Indonesia akan mengalami puncak Bonus Demografi, dimana jumlah usia produktif di Indonesia akan melampui jumlah usia tidak produktif, bahasa sederhananya, anak mudanya akan lebih banyak daripada orangtua.

Luwu Timur kondisinya kurang lebih sama. Ini tentunya akan menjadi tantangan bagi pemerintah kedepan dimana angkatan kerja bertambah, persaingan bertambah menyebabkan kesempatan kerja mengecil.

“Meskipun keadaan ini tidak akan terjadi pada periode Husler-Budiman tapi Pak Husler itu selalu berpikir melampaui periodenya, Itu alasan kenapa pada periode sebelumnya program Pak Husler fokus pada pembangunan manusia yang variabel utamanya adalah kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Orang sehat tapi pendidikan dan keterampilan rendah akan dianggap tidak kompeten, orang kompeten tapi tidak sehat juga tidak produktif. Kompetensi dan kesehatan mempengaruhi produktifitas, produktifitas mempengaruhi upah dan pendapatan, pendapatan masyarakat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi”. Jelas Budiman.

Setelah kompetensi dan produktifitas diselesaikan selanjutnya adalah kesempatan kerja sebagai akibat dari peningkatan angkatan kerja, menjadi perhatian periode selanjutnya.

Menghadapi bonus demografi ini kata Budiman, serangkaian program prioritas disiapkan. “Bonus demografi menjadi tantangan sekaligus peluang. Untuk itu, pelayanan kesehatan akan kita lanjutkan dan tingkatkan dengan membangun Rumah sakit baru di Malili dan Towuti, meningkatkan pelayanan agar di Rumah Sakit satu pasien satu kamar dan mensubsidi obat yang tidak ditanggung BPJS.” urainya lagi.

Termasuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja dengan menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga pelatihan baik swasta maupun pemerintah serta membuka peluang investasi seluas-luasnya bagi siapapun yang ingin membangun industri baru di Luwu Timur agar kelebihan listrik Luwu Timur bisa dimanfaatkan.

“Program ramah investasi akan menjadi solusi penciptaan lapangan kerja ditengah persaingan yang meningkat dan kesempatan kerja yang mengecil,” tutup Budiman.
Liputan : malik/**
Editor. : redaksi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *